Katamu
Diam itu cahaya
Dalam pelukmu
Mesti kota ini tenggelam
Engkau tetap peduli
Bahwa kematian adalah kepulangan yang ada di matamu
Dan hingga engkau tahu
Di tanganmu seikat bunga
Layu dan patah
Datanglah
Seketika engkau tidak menginginkan hadir
Atas sakit yang engkau bagi
Pada mereka yang berdiri di matamu
Di setengah kelokan
Engkau jatuhkan lagi ke belah pahamu
Atas pedih pertengkaran
Engkau masih saja mengingat
Atas segala sebab
Yang engkau sangsikan di tubuhmu
Sampai pada waktu
Semua sudah engkau kunyah
Menjadi penyakit di paru
Obat darimu adalah sebentuk luka
Dan tetap saja mengulang
Di luar hujan menghantam
Engkau tetap saja
Membuka baju
Esok
Engkau tahu banjir di muka pintu
Puisi ini Juara III Lomba DKR 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar