Perjalanan Cahaya

Senin, 17 Agustus 2015

Seribu bayang Catatan musim

Barangkali,
entah,
atau,
ke
di sana
ia telah dikubur
pada lahat
berkeranda angin
sepi sen ja

Laut meracau
Dendam mengarus
Luka itu

Seribu bayang
Catatan musim
Diposting oleh cahaya buah hati di 08.48
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

cahaya buah hati
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ▼  2015 (23)
    • ▼  Agustus (15)
      • Mengingatmu, Mak
      • Kau dan aku Mengulang waktu,
      • Haluan Memutar, dan Memutuskan Pergi
      • Sebelum, Bunga Layu
      • Seribu bayang Catatan musim
      • Sepilu rindu, lalu
      • Taxi air
      • Malam minggu di Tembilahan
      • Emak
      • Adakah kau puncak gunung
      • Simpang Haru
      • Arti tatapmu
      • Mengejar Layang
      • Malam di Jalan Arifin Ahmad
      • Renyai di sepanjang Labuhan
    • ►  Mei (8)
  • ►  2014 (25)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Maret (24)
Tema Sederhana. Gambar tema oleh DNY59. Diberdayakan oleh Blogger.