Perjalanan Cahaya

Senin, 17 Agustus 2015

Emak


menatah tanganmu
bagimu waktu

dan terdiammu
menandakan masih ada hitungan

entah kali keberapa

memulai baru
Diposting oleh cahaya buah hati di 08.43
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

cahaya buah hati
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ▼  2015 (23)
    • ▼  Agustus (15)
      • Mengingatmu, Mak
      • Kau dan aku Mengulang waktu,
      • Haluan Memutar, dan Memutuskan Pergi
      • Sebelum, Bunga Layu
      • Seribu bayang Catatan musim
      • Sepilu rindu, lalu
      • Taxi air
      • Malam minggu di Tembilahan
      • Emak
      • Adakah kau puncak gunung
      • Simpang Haru
      • Arti tatapmu
      • Mengejar Layang
      • Malam di Jalan Arifin Ahmad
      • Renyai di sepanjang Labuhan
    • ►  Mei (8)
  • ►  2014 (25)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Maret (24)
Tema Sederhana. Gambar tema oleh DNY59. Diberdayakan oleh Blogger.