Kamis, 21 Mei 2015

Bermain Layangan



Adalah seperti yang kuduga
halte bukanlah tempat bagimu
untuk berhenti
Angin memutar cerita baru
tentang senja yang beranjak pudar
Dan seperti dugaan mereka
bahwa waktu condong
dan meninggalkan bayangmu
di sepasang kaus kaki

Mari terbanglah rindu
bersama tatapan senja yang memerah
disanding bayang silam yang tumbuh
di mata kecil ini

Dan senja begitu saja
Andai dapat kuikat dan bertamu di matamu
dan melekat bersama
aku curiga kita tidak dapat saling melupakan

Pada senja yang ini
hanya layangan sungguh
bergegas turun





(dimuat di Ripos 23 Juni 2013)

1 komentar: